Warta Ekonomi,quickq官网是多少 Jakarta -

Ketegangan Timur Tengah kembali meningkat tajam menyusul adanya kabar terbaru soal perang dari Israel-Iran. Tehran dibakarkan menolak untuk membuka negosiasi gencatan senjata selama masih berada dalam bawah serangan militer dari Israel.

Iran dikabarkan menyampaikan hal tersebut  kepada mediator dari Qatar dan Oman. Ini mengingat kedua negara itu diharapkan akan dapat menjadi negosiasi damai dari Iran-Israel. Namun updateini memicu kekhawatiran internasional akan pecahnya konflik regional yang lebih luas.

Baca Juga: Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Harga Minyak Dunia Hingga US$ 100 per Barel

“Pihak Iran menyampaikan bahwa mereka hanya akan mempertimbangkan negosiasi serius setelah respons terhadap serangan awal dari Israel,” kata laporan itu, dilansir dari Reuters, Selasa (17/6).

Iran menegaskan bahwa mereka tidak akan berunding selama masih diserang. Tehran melakukan tindakan tegas dengan melancarkan serangan balik menyusul serangan mendadak yang dilakukan Israel. 

Diketahui, Iran mengalami kerugian mulai dari tewasnya sejumlah petinggi militer negara tersebut hinga rusaknya fasilitas nuklir. Adapun Israel mengatakan operasi militer ini akan terus berlanjut dan meningkat dalam beberapa hari ke depan.

Iran kini berjanji untuk membuka gerbang neraka terhadap Israel. Hal ini menandai konfrontasi paling serius dalam sejarah hubungan penuh permusuhan antara kedua negara.

Baca Juga: Presiden Prabowo dan PM Wong Sepakat Dorong Solusi Damai untuk Gaza, Iran–Israel, hingga Krisis Myanmar

Situasi ini meningkatkan ketakutan akan meluasnya konflik ke kawasan dan mempersulit upaya diplomatik internasional untuk meredakan ketegangan.